Sabtu, 24 Desember 2011

Penyediaan Media tumbuh Mikroba, Sterilisasi dan Isolasi mikroba dari lingkungan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Mikrobiologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari mahluk-mahluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil, bios = hidup, logos = kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu disebut mikroorganisme, mikroba, protista, atau jasad renik. Dilihat dari inti selnya mikroorganisme dibedakan menjadi 2, yaitu prokariotik dan eukariotik. Sel Eukariot, sel yang tergolong mempunyai inti sejati; yaitu suatu struktur yang dikelilingi oleh membran inti dan didalamnya terdapat kromosom untuk komponen keturunan. Contohnya  fungi, ganggang, dan protozoa. Sedangkan Sel Prokariot, sel yang tidak mempunyai inti sejati dan komponen keturunan dalam DNA tunggal, kromosom bebas dalam sitoplasma. Contohnya bakteri, ganggang biru, dan ganggang hijau.

Antoni van leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya mikroorganisme itu. Ilmu pengetahuan tentang mikroorganisme dapat di amalkan guna menambah kesejahteraan hidup manusia. Sesuai dengan itu, maka ada cabang-cabang mikrobiologi seperti mikrobiologi pertanian, mikrobiologi/bakteriologi kedokteran, mikrobiologi perusahaan. Dalam bidang industry makanan, mikrobiologi juga memegang peranan penting seperti dalam pembuatan makanan-makanan yang membutuhkan bantuan mikroorganisme.
Pada umumnya makanan yang disukai manusia juga disukai oleh mikroorganisme. Banyak virus, bakteri, dan jamur menyerang makanan yang masih berupa bahan mentah seperti sayur-sayuran, buah-buahan, susu, dan daging. Banyak pula yang menyerang makanan yang sudah dimasak seperti nasi, roti, kue-kue, lauk pauk, dan sebagainya. hal ini tentu  merugikan bagi manusia. Sebaliknya, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu ditumbuhi mikroorganisme terlebih dahulu supaya jadi makanan dan bertambah kelezatannya. Pembuatan keju, tempe, tape, minuman anggur, kecap, dan lain-lainnya tidak akan berhasil jika tanpa pertolongan mikroorganisme.
Dengan alasan seperti di atas, maka sangat perlu bagi kita untuk mengenal mikroba, seperti enis media tempat hidupnya, serta cara mengisolasinya dari lingkunga tempet hidupnya. Penelitian seperti ini sangat bermanfaat dalam pengenalan mikroba, pencegahan kontaminasi mikroba, serta dalam usaha mendapatkan jenis mikroba yang menguntungkan.

1.2  TUJUAN
Praktikum ini terdiri dari tiga proses, yaitu Penyediaan Media tumbuh Mikroba, Sterilisasi dan Isolasi mikroba dari lingkungan. Tujuan dari ketiga praktikum ini adalah:
1.      Untuk menyediakan nutrisi pertumbuhan bagi mikroba dan membiakkannya,
2.      Untuk mengetahui dan terampil menggunakan alat-alat sterilisasi,
3.      Untuk dapat menyediakan alat dan bahan yang telah steril,
4.      Untuk memisahkan mikroba yang terdapat di udara, air, makanan, tanah ke dalam media pertumbuhan.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyediaan Media
            Media ialah campuran senyawa kimia yang berguna sebagai sumber nutrsi bagi mikroba yang akan dibiakan. Setiap media harus mengandung sumber karbon, nitrogen, garam mineral, vitamin, dan air. Media terbagi atas tiga bentuk:
a)      Media Padat: media yang mempunyai fase padat karena mengandung agar sebagai pemadatnya.
Contohnya: NA, PDA, EA (Endo agar)
b)      Media Cair: media yang mempunyai fase cair karena tidak mengandung agar sebagai pemadatnya, ditandai dengan kata broth.
Contoh: BGLB (Briliant Green Laktosa Broth), LB (Laktosa Broth)
c)      Media Semi padat atau Semi Solid: bahan pemadat ±50% dari komposisi, biasanya untuk melihat mikroba yang anaerob.
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.
 PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi. campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.
2.2 Sterilisasi
            Sterilisasi ialah proses pemusnahan total mikroorganisme baik yang bagian vegetatifnya seperti hipa maupun bagian generatifnya antara lain spora atau konidianya. Alat dan bahan yang telah mengalami srelisasi secra sempurna berarti sudah steril atau bebas mikroba. Proses pembebasan mikroba itu dapat dilakukan secara fisika, antara lain dengan pemijaran, pemanasan dengan udara kering, pemanasan dengan uap bertekanan, pemanasan bertahap, penyinaran seperti dengan sinar ultraviolet, sinar gama, kobalt, maupun secara kimia menggunakan zat-zat desinfektan seperti alcohol 70%. Bagi bahan-bahan yang tidak tahan panas, dapat disterilkan dengan saringan (filter) seperti saringan milipor, seitz, dan chamberlain.
2.3 Isolasi Mikroba
            Mikroba terdapat dimana-mana baik ditanah, air, makanan, tubuh manusia, dan hewan serta di udara. Mikroba tersebut berada bersama-sama partikel debu, makanan atau zat lain. Bila partikel-partikel itu dipindahkan kedalam media yang sesuai dengan pertumbuhan mikroba, mikroba tersebut akan tumbuh dan berkembang. Mikroba yang telah diisolasi masih bercampur antara satu jenis dengan jenis lainnya, jadi perlu dipisahkan masing-masing sehingga diperoleh hanya satu jenis dalam biakan tersebut. Biakan murni berguna sebagai bahan untuk pengkajian lebih lanjut disamping untuk penyediaan stok mikroba. Mikroba di udara dapat diisolasi dengan menampung jatuhan partikel debu kedalam media pertumbuhan yang sesuai dan dilanjutkan dengan inkubasi selama waktu yang dibutuhkan. Sedangkan mikroba yang berada di air, makanan atau tanah diidolasi dengan metode hitung cawan.






BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, tabung reaksi, gelas piala 1 L, Erlenmeyer 500mL, batang pengaduk, kompor gas dan gas, penangas, penangas asbes, pipet takar 10mL dan bulp, autoklaf, kertas label dan gunting, Laminarch (lemari aseptis), lampu spiritus.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah PDA (potato dekstrosa agar), NA (nutrient agar), aquades, kapas, karet gelang.
3.2 Cara Kerja
·         Pembuatan Media dan Sterilisasi
1.      Ditimbang media satu komposisi = 39 gr dalam 1L (PDA), 20 gr dalam 1 L (NA).
2.      Dilarutkan kemudian dimasak sambil diaduk hingga mendidih.
3.      Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
4.      Dimasukkan ke dalam tabung reaksi ( beri label).
5.      Ditutup dengan kapas, kemudian dibungkus dengan kertas dan diikat menggunakan karet gelang.
6.      Disiapkan cawan petri yang telah bersih sebanyak dua buah dan telah diberi label serta pipet takar. Kemudian dibungkus dengan kertas.
7.      Erlenmeyer, tabung reaksi, cawan petri serta pipet takar yang telah dibungkus dengan erat kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf 1210C selama 15 menit untuk proses sterilisasi.
·         Isolasi Mikroba dari Lingkungan Udara
1.      Tuangkan PDA dan NA dari Erlenmeyer ke dalam cawan petri yang telah diberi label masing-masing secara aseptis menggunakan lampu spiritus di dalam lemari aseptis.
2.      Didiamkan pada suhu kamar hingga membeku.
3.      Dibuka tutup cawan petri selama 10-15 menit pada suhu kamar di tempat yang diinginkan.
4.      Tutup kembali cawan petri kemudian diinkubasi dalam incubator dengan suhu kamar selama 2x24 jam untuk NA dan 4x24 jam untuk PDA.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
Setelah dilakukan inkubasi selama 2 x 24 jam untuk NA dan 4 x 24 jam untuk PDA , didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut:
No
Kelompok
Sampel
Pengenceran
NA
PDA
Jamur
Bakteri
Jamur
Bakteri
1
I
Mikroba udara
-
-
67 koloni
3 koloni
6 koloni
2
II
Mikroba udara
-
-
256 koloni
2 koloni
-
3
III
Tanah kebun
10-7
-
5 koloni


4
IV
Tanah pinggir pantai
10-5
-
6 koloni
15 koloni
-
5
V
Roti dan nasi busuk
10-7
-
12 koloni
9 koloni
-
6
VI
Tempe busuk
10-4
-
64 koloni
1 koloni besar
9 koloni
7
VII
Tongkol jagung
10-5
-
57 koloni
79 koloni
-
8
VIII
Papaya busuk
10-4
-
25 koloni
10 koloni
-
4.2  Pembahasan
Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan, dapat dibahas bahwa kandungan mikroba disetiap tempat berbeda-beda. Pada kesempatan ini kelompok kami  melakukan  percobaan isolasi mikroba pada lingkungan udara. Sehingga tidak perlu memakai zat, berbeda dengan pengamatan sampel tanah, makanan-makanan yang busuk. Dari pengamatan, bakteri lebih banyak tumbuh  pada media NA daripada PDA. Hal  ini karenakan adanya NA untuk pertumbuhan  mikroorganisme yang belum efektif, artinya mikroorganisme heterotrof. Sedangkan jamur sangat banyak tumbuh pada media PDA. Hal ini di karenakan PDA mempunyai sumber kandungan  karbohidrat  yang  cukup yaitu terdiri dari 35% ekstrak wortel dan 2% gliserida  sehingga tidak akan baik untuk pertumbuhan jamur selanjutnya.





















BAB V
KESIMPULAN
            Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa:
  • Pada praktikum ini sangat di butuhkan kejelihan yg sangat penting karena mulai dari alat tempat dan ruangan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan mikroba
  • Jumlah mikroba yang tumbuh pada mikroba udara sangat banyak di karenakan tempat yang sangat streategis bagi pertumbuhan mikroba tetapi hasilnya sangat berbeda hasil dari PDA dan NA jika di bandingkan keduanya
  • Media yang di pakai pada praktikum ini adalah NA dan PDA jika di lihat hasilnya dari kedua media tersebut maka media NA lah yang menghasilkan sangat banyak mikroba





















BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
A.V., Wesley, dan Margaret F. W. 1993. Mikrobiologi Dasar. diterjemahkan oleh   
        Markham. Jakarta : Erlangga
Suriawiria, Unus. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung : Angkasa Bandung

file:///F:/Media%20Pembelajaran%20%20Arti,%20Posisi,%20Fungsi,%20Klasifikasi,%20dan%20Karakteristiknya.htm










           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar