Jumat, 23 Desember 2011

Puisi Suara Hatiku

Gerhana Di hatiku,..Tatkala hati berbunga Rindu...

 
Assalaamualaikum.Wr.Wb.
 
 
 
GERHANA DI HATIKU…..
 
Tuhanku…..
Dalam bahagia aku gerhana…
Dalam ramai aku sepi.
Dalam dingin aku panas…
Dalam tertawa aku menangis.
 
Rinduku yang mencengkam jiwaku…
Saat kumohon pada yang ada.
Gerimis itu datang lagi…
Meski telah diusik oleh angin
 
Kucoba menghilangkan perasaan kasih yang ada didadaku,
Namun bayangannya selalu hadir….
Aku yakin dan tahu pasti.
Hanya Kau ya Allah yang mampu menghilangkannya.
Melenyapkan semua bisikan syetan itu..
Iblis itu selalu menghiasi indah perbuatan tercelaku…
Seakan-akan Ria,Taadzub.Sombong,dan penyakit hati
lainnya…
 
Sangat indah dipandang mata,dan manis dirasakan lidah
Karena ia berlapiskan sutera yang halus..
Dibaluti pula oleh kapas-kapas putih..
Seakan-akan ia benar-benar suci dan murni dari
kesesatan..
Bagai mutiara dikalung,kristal yang berkilauan
 
Sungguh ya Allah…hanya Kau yang kuasa…
Melindungiku dgn Ayat-ayatmu.
Pancaran sinar KasihMu,melalui petunjukMu
Lepaskan daku dari ikatan gerhana itu..
 
 
Tatkala Hati Berbunga Rindu..
 
 
Waktu kian bergulir saat kutapaki hidup ini.
Kulewati hari-hari penuh kesombongan...
Aku terhempas disemak-semak belukarnya dunia yang fana
,Penuh hina,dosa dan nista,disemai kenikmatan yang
semu
 
Disaat kulupa Tuhanku,aku jatuh tersungkur...
Kejurang paling dalam,maha gelap gulita...
Tak seorang manusiapun yang tahu,kecuali aku dan 
dosa itu.
Dan tak ada yang mampu meredam keresahan jiwa 
ini...
Kurebahkan tubuhku sesaat demi sesaat..
Mencari ketenangan dalam kedamaian pribadi..
Oh Tuhanku,betapa betapa pahitnya terasa himpitan
kepilauan ini..
Seaka-akan pisau menyayat-nyayat tubuh dan
kalbuku
Karena dosa yang selalu menyelimuti tidurku..
 
Disaat padi disemai,berbunga lalang...
Disaat Iman tumbuh berbunga rindu..
Disaat hati merindukan petunjuk dan belaian
kasihmu..
Disaat butiran-butiran air mata mengalir deras...
 
Kumerendam gejolak asa yang terasa...
Bibir terkatup meratap kegundahan hati,
Tatkala hati berbunga rindu...
Rindu ingin bersua denganMu...
Saat Imanku mulai bersemi...
(Cairo,3 Februari 02)
Rahima Rahim
 
 
Kutanya Hati…..
Assalamualaikum wr.wb..
 
Dimalam yang sepi ku menyendiri…
Dalam kesendirian kemerenung diri
Luka hati yang teriris pedih..
Disaat ku mengenang jati diri
.
Lidahku yang kecil terkatup pilu…
Tatkala kuingat dosa beribu
Dapatkah ku menghapusnya dgn taubatku…
Untuk melangkah lebih maju.
 
Kutanya hatiku…..
Prahara hati yang menggelora.
Karma alunan kasih yang membara….
Membuat jiwa terbelenggu dan lupa.
Ku terbangun dari kekhilafanku yang parah.
 
Tuhanku…..
Dengan merendahkan diri yang hina ini.
Kutanya hatiku,dalam prasasti nan jauh…
Hanya ampunanMU yang kuharap.
Jauhkan daku dari segala angkara murkaMu
Karena aku manusia lemah…..
 
 
 


Kupu-Kupu Cantik
Sssst…
Mari kubisikkan…
Kepompong itu kuat, tangguh, dan mandiri
Mari kubisikkan lagi…
Kelak ia akan menjadi kupu-kupu cantik di taman bungamu

Kau tak tahu…
Kini aku sedang berkepompong
Kau tak mengerti…
Kelak aku kan menjadi kupu-kupu cantik

Lihat nanti…
Kepompong yang tak mau kau tatap saat ini
Bukan karena ia tak berarti
Cuma karena masa belum menepi
Biarlah waktu yang kan memberi bukti

Sssst…
Mari kubisikkan…
Suatu saat,
Aku kan menjadi kupu-kupu cantik
Yang dengan satu kepakan sayapku mampu menyilaukan pandangan matamu
Mengangakan mulut besarmu
Menopang dagu keherananmu
Menghabiskan semua energimu


Sahabat
Sahabat…
betapa senangnya hati ini bila dekat denganmu…
Candamu mengandung makna tarbiyah
Tingkah lakumu memberikan contoh yang baik
Tulisan-tulisanmu membeningkan hati

Sahabat…
Engkau selalu mengingatkanku bila khilaf
Senyumanmu menumbuhkan ikatan yang kuat di dalam hati ini
Sapaanmu menandakan akan bertaburnya lagi amal-amal yang sholeh
Langkahmu memunculkan semangat juang para mujahid

Sahabat…
Rezkimu engkau keluarkan di jalan Allah SWT
Kelapangan dadamu membuatku santun padamu
Jiwa pemaafmu bertahta di dalam jiwa ini
Keikhlasan dalam beramal memancarkan cahaya hatimu

Sahabat…
Amanahmu tidak engkau abaikan
Janji-janjimu sangat engkau pegang teguh
Engkau khusyu’ dalam shalat
Shalatmu sangat engkau jaga dari kelalaian
ucapanmu selalu yang bermanfaat
Pergaulanmu terhadap wanita sangat engkau jaga

Sahabat…
Allah swt menjadi tujuan hidupmu
Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah pedoman hidupmu

Sahabatku…
Semoga Allah swt melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya kepadamu
Mudah-mudahan engkau selalu dalam petunjuk dan lindungan Allah swt…
Hingga engkau menjadi penghuni syurga Firdaus yang tertinggi
Amin ya Rabbal alamiin…






“Aku merindukanmu, O, Muhammadku”
(karya : KH. Musthofa Bisri, “Gus Mus”)

Aku merindukanmu, O, Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangan-tangan perkasa

Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan
Lembut  wibawamu

Dari dada-dada tipis papan
Terus ku dengan suara serutan
Derita tangis mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah-meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu

Aku merindukanmu, O, Muhammadku

Ribuan tangan gurita keserakahan
Menjulur-julur kesana kemari
Mencari mangsa memakan korban
Melilit bumi meretas harapan
Aku pun dengan sisa-sisa suaraku
Mencoba memanggil-maggilmu

O, Muhammadku, O, Muhammadku!

Dimana-mana sesama saudara
Saling cakar berebut benar
Sambil terus berbuat kesalah
Qur’an dan sabdamu hanyalah kendaraan
Masing-masing mereka yang berkepentingan
Aku pun meninggalkan mereka
Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku

Aku merindukanmu, O, Muhammadku

Sekian banyak Abu Jahal, Abu Lahab
Menitis ke sekian banyak ummatmu

O, Muhammadku-selawat dan salam bagimu-

Bagaimana melawan gelombang kebodohan
Dan kecongkahan yang telah tenggelam
Bagaimana memerangi ummat sendiri? O, Muhammadku

Aku merindukanmu, O, Muhammadku

Aku sungguh merindukanmu.



“Anakku,,,Tataplah Mentari”

Anakku,,,
Tataplah mentari
Tak jemu pancarkan cahaya
Sekalipun insan tak acungkan sanjungan
Ia
tak lelah berikan pencahayaan
Bayangkan
,,, jadi apa bumi
Bila ia bosan tuk menyinari

Anakku,,,
Tak sah putuskan asa
Tengoklah esok mentari kan kembali bercahaya
Songsonglah
cita dengan semangat membara
Tanpa kenal lelah
, susah, payah lagi resah
Karena dengannya kau
kan tuai derajat mulia

Anakku,,,
Tataplah mentari begitu tinggi
Tapi ia sempatkan bantu bumi
Karenanya, bila
kelak kau naik ke atas
Ingatlah olehmu yang di bawah
Sebab kau kan t’rus meninggi dengan merendah

Anakku,,,
Mentari tak lupa diri
Biar pun sibuk menyinari
Ia tak lupa sinari diri
Karenanya
, jangan kau jadi sebatang lilin
Yang rela
bakar diri tapi lupa akan diri
Jadilah kau mentari
Yang t’rus pancarkan cahaya
Ju
a tak lupa akan dirinya
“karya : Taufiq_Muhammad”


CECAHKAN DAHIMU KE SEJADAH

Cecahkan dahimu ke sejadah
Bersihkanlah dirimu sebelum kamu dimandikan
Berwudhu'lah kamu sebelum kamu diwudhu'kan
Dan sholatlah kamu sebelum kamu disholatkan

Tutuplah 'auratmu sebelum 'auratmu ditutupkan
Dengan kain kafan yang serba putih
Pada waktu itu tidak guna lagi bersedih
Walaupun orang yang hadir itu merintih

Selepas itu kamu akan diletak di atas lantai
Lalu dilaksanakanlah sholat Jenazah
Dengan empat kali takbir dan satu salam
Berserta Fatihah, Selawat dan doa
Sebagai memenuhi tuntutan Fardhu Kifayah

Tapi apakah empat kali takbir itu dapat menebus
Segala dosa meninggalkan sholat sepanjang hidup?
Apakah sholat Jenazah yang tanpa rukuk dan sujud
Dapat membayar hutang rukuk dan sujudmu yang telah luput? Sungguh
tertipulah dirimu jika beranggapan demikian

Justeru ku menyeru sekelian Muslimin dan Muslimat
Usunglah dirimu ke tikar sholat
Sebelum kamu diusung ke liang lahad
Menjadi makanan cacing dan makanan ulat

Iringilah dirimu ke masjid
Sebelum kamu diiringi ke Pusara
Tangisilah dosa-dosamu di dunia
Kerana tangisan tidak berguna di alam baqa'

Sucikanlah dirimu sebelum kamu disucikan
Sedarlah kamu sebelum kamu disedarkan
Dengan panggilan 'Izrail yang menakutkan
Berimanlah kamu sebelum kamu ditalkinkan

Kerana ianya berguna untuk yang tinggal
Bukan yang pergi
Beristighfarlah kamu sebelum kamu diistighfarkan
Namun ketika itu istighfar tidak menyelamatkan
Ingatlah di mana saja kamu berada
Kamu tetap memijak bumi Tuhan
Serta menikmati rezeki Tuhan

Justeru bila Dia menyeru, sambutlah seruan-Nya
Sebelum Dia memanggilmu buat kali yang terakhirnya
Ingatlah kamu dahulu hanya setitis air yang tidak bererti
Lalu menjadi segumpal darah
Lalu menjadi seketul daging
Lalu daging itu membaluti tulang
Lalu jadilah kamu insan yang mempunyai erti
Ingatlah asal usulmu yang tidak bernilai itu
Yang kalau jatuh ke tanah
Ayam tak patok itik tak sudu
Tapi Allah mengangkatmu ke suatu mercu
Yang lebih agung dari malaikat
Lahirmu bukan untuk dunia
Tapi gunakanlah ia buat melayar bahtera akhirat

Sambutlah seruan 'Hayya 'alas Sholaah'
Dengan penuh rela dan bersedia
Sambutlah seruan 'Hayya 'alal Falaah'
Jalan kemenangan akhirat dan dunia

Ingatlah yang kekal ialah amal
Menjadi bekal sepanjang jalan
Menjadi teman di perjalanan
Guna kembali ke pangkuan Tuhan

Pada hari itu tiada berguna Harta, tahta dan putera
Kalau dahi tak mencecah sejadah di dunia.


" Sepohon kayu daunnya rimbun. Lebat bunganya serta buahnya "
" Walaupun hidup seribu tahun, Kalau tak sembahyang apa gunanya "


Dalam Sujud


Ingin kukatakan kisahmu pada angin...
Biar, dia hembuskan ke tengah padang...
Tapi, ..... bibirku kelu, membisu...
Atau aku tuliskan saja pada pucuk-pucuk daun...
Biar sinar mentari membiaskannya..
Tapi jemariku kaku, membeku..

Dalam sujud ! hanya dalam sujud..
Selalu kupinta, kupinta dan akan selalu kupinta..
Agar api itu tempat berkobar..
didadamu...didadaku..
Agar cinta itu mencengkram kuat..
dihatimu.. dihatiku..
Api jihad fiisabilillah dan cinta pada-Nya

Dalam sujud..hanya dalam sujud..
Kudengar tangismu... kudengar nyanyian pedihmu..
Karena dia, Israel.. Yahudi..!!!
si binatang jalang, si pembunuh, si perampok !!!!!!!!!!
telah membuat tanahmu merah....darah..
Darahnya para syuhada...

Palestina...
Walau bibirku kelu untuk menceritakan kisahmu..
Walau jemariku kaku untuk menuliskan dukamu..
Tapi aku bisa dan selalu akan mendoakanmu..
dalam sujudku.. dalam munajat malamku.. dalam setiap detak jantungku..
Selalu..
Sekuntum doa dan Fatihah akan selalu kukirimkan padamu... saudaraku..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar